Kamis, 07 Februari 2008

server internet

Budi Rahardjo – Aspek Teknologi dan Keamanan Internet Banking – version 1.1, 2001 1
ASPEK TEKNOLOGI DAN KEAMANAN DALAM
INTERNET BANKING 1
Budi Rahardjo
2
PT INDOCISC – http://www.indocisc.com
Email: budi@indocisc.com
Agustus 2001
Dunia Perbankan tidak berbeda dengan industri lainnya dimana teknologi Internet
mulai menjadi merasuk dan bahkan sebagian sudah menjadi standar de facto.
Internet Banking mulai muncul sebagai salah satu servis dari Bank. Servis ini
mulai menjadi tuntutan dari sebagian nasabah bank, sama halnya dengan servis
ATM dan phone banking. Akan aneh jika sebuah bank tidak memiliki ATM.
Demikian pula tidak lama lagi akan aneh jika sebuah bank tidak memiliki Internet
Banking meskipun jumlah pengguna Internet di Indonesia masih sedikit.
Tuntutan ini datangnya dari nasabah yang menginginkan servis cepat, tersedia
setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu), nyaman, dan murah. Hal ini dapat
diberikan oleh layanan Internet Banking. Namun dibalik kemudahan dan
kenyamanan tersebut terdapat aspek keamanan. Dalam sebuah survey oleh Ernst
& Young tentang Information Security diperoleh informasi bahwa 66% responden
mengatakan security dan privacy merupakan penghambat lebih besarnya
penggunaan electronic commerce.
Di lain pihak, apabila sebuah bank tidak melakukan internet banking, maka dia
mengambil resiko untuk tidak berpartisipasi. Internet banking memberikan
beberapa keuntungan yang lebih besar dibandingkan resikonya. Adapun
keuntungan tersebut antara lain:
· Business expansion. Dahulu sebuah bank harus memiliki sebuah kantor cabang
untuk beroperasi di tempat tertentu. Usaha ini memerlukan biaya yang tidak
kecil. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya meletakkan mesin ATM
sehingga dia dapat hadir di tempat tersebut. Kemudian ada phone banking yang
mulai menghilangkan batas fisik dimana nasabah dapat menggunakan telepon
untuk melakukan aktivitas perbankannya. Sekarang ada Internet Banking yang
lebih mempermudah lagi karena menghilangkan batas ruang dan waktu.
Layanan perbankan sebuah bank kecil dapat diakses dari mana saja di seluruh
Indonesia, dan bahkan dari seluruh dunia.
· Customer loyality. Nasabah, khususnya yang sering bergerak (mobile), akan
merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus
membuka account di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat. Dia dapat
menggunakan satu bank saja.
1 Materi Seminar Internet Banking di Banking Research and Regulation Directorate, Bank
Indonesia, “Internet Banking: Implementasi & Tantangannya ke Depan”, 13 Agustus 2001.
2 Konsultan security pada PT INDOCISC, peneliti pada Pusat Penelitian Antar Universitas
bidang Mikroelektronika (PPAUME) ITB.Budi Rahardjo – Aspek Teknologi dan Keamanan Internet Banking – version 1.1, 2001 2
· Revenue and cost improvement. Biaya untuk memberikan layanan perbankan
melalui Internet Banking dapat lebih murah daripada membuka kantor cabang.
· Competitive advantage. Bank yang tidak memiliki mesin ATM akan sukar
berkompetisi dengan bank yang memiliki banyak mesin ATM. Maukah anda
membuka account di bank yang tidak memiliki mesin ATM? Demikian pula
bank yang memiliki Internet Banking akan memiliki keuntungan dibandingkan
dengan bank yang tidak memiliki Internet Banking. Dalam waktu dekat, orang
tidak ingin membuka account di bank yang tidak memiliki fasilitas Internet
Banking.
· New business model. Internet Banking memungkinan adanya bisnis model yang
baru. Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web dengan cepat.
Makalah ini akan mengulas aspek teknologi dan keamanan (security) dari Internet
Banking.
Teknologi Internet
Internet secara de facto sudah menjadi landasan untuk melakukan bisnis.
Ada dua makna atau arti dari “Internet”, yaitu teknologinya dan jaringannya.
Teknologi Internet adalah teknologi komunikasi yang berbasis kepada protokol
TCP/IP. Saat ini juga teknologi Internet mencakup penggunaan web browser
sebagai user interface. Sementara itu pengertian Internet sebagai jaringan adalah
Internet sebagai salah satu jaringan komputer yang terbesar di dunia. (Ada
jaringan komputer lain yang bukan Internet, seperti misalnya jaringan privat dari
beberapa perusahaan yang besar.)
Jaringan Internet sendiri pada mulanya hanya dapat digunakan untuk keperluan
akademis (penelitian dan pendidikan). Namun sejak tahun 1995 Internet sudah
boleh dipergunakan untuk keperluan bisnis. Sejak saat itulah Internet mulai
menjadi media komunikasi data yang populer.
Beberapa hal yang menyebabkan jaringan dan teknologi Internet populer sebagai
media komunikasi data
· Cakupannya yang luas (seluruh dunia)
· Implementasinya relatif lebih murah dibandingkan dengan menggunakan
jaringan atau fasilitas lainnya, misalnya menggunakan Value Added Network
(VAN) sendiri. Untuk menjadi bagian dari Internet kita cukup dengan hanya
menghubungkan sistem ke koneksi Internet terdekat, misalnya melalui Internet
Service Provider (ISP). Jika kita menggunakan VAN, maka kita harus
menggelar jaringan sendiri (dan ini cukup mahal).
· Teknologi Internet yang terbuka (open standard) sehingga tidak tergantung
kepada satu vendor tertentu. Implementasi teknologi Internet, TCP/IP, tersedia
di semua platform komputer (Microsoft Windows, Apple, UNIX, Linux, dan lain-lainnya).
· Penggunaan web browser mempercepat pengembangan dan peluncuran
(deployment) aplikasi serta mengurangi learning curve dari pengguna. Modal
utama dari seorang pemakai adalah kemampuan menggunakan web browser.Budi Rahardjo – Aspek Teknologi dan Keamanan Internet Banking – version 1.1, 2001 3
· Teknologi Internet juga memungkinkan konvergensi berbagai aplikasi menjadi
satu. Sebagai contoh, saat ini telah dimungkinkan untuk mengirimkan data,
suara, dan bahkan gambar melalui satu media Internet. Hal ini sering disebut
dengan istilah konvergensi. Implikasinya adalah perusahaan dapat menghemat
biaya dan dapat mengintegrasikan kesemua layanan dalam satu media.
Selain memiliki keuntungan-keuntungan di atas sebetulnya teknologi Internet
memiliki beberapa masalah. Beberapa masalah ini antara lain:
· Sifat aplikasi web yang connectionless. Banyak aplikasi web-based bersifat
connectionless sehingga agak sukar untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan
sifat connection-oriented seperti aplikasi yang dibutuhkan oleh aplikasi dengan
keamanan tinggi. Biasanya aplikasi yang membutuhkan keamanan melakukan
authentication pada awal sesinya. Kemudian untuk selanjutnya, selama sesi
tersebut, pengguna dapat memberikan perintah sesuai dengan level akses yang
dimilikinya. Aplikasi semacam ini agak sukar (bukannya tidak bisa, namun
lebih sukar) diimplementasikan dalam sistem yang memiliki sifat
connectionless seperti kebanyakan aplikasi web.
· Tingkat keamanan yang dipertanyakan. Salah satu kendala dari layanan
Internet Banking adalah ketidak-percayaan akan amannya layanan ini. Hal ini
berlaku secara umum untuk layanan electronic commerce (e-commerce).
Masalah ini akan dibahas pada bagian terpisah.
Keamanan Internet
Dikarenakan layanan Internet Banking menggunakan Internet sebagai media
komunikasi, maka keamanan dari layanan Internet Banking bergantung kepada
keamananan dari Internet. Pada bagian ini akan dibahas sedikit tentang keamanan
Internet. Penjelasan yang lebih lengkap mengenai topik ini dapat dibaca pada buku-buku
yang tertera di bagian Referensi.
Internet pada mulanya dikembangan di lingkungan akademis (pendidikan dan
penelitan). Teknologi Internet yang digunakan saat ini bergantung kepada sebuah
teknologi yang disebut IP (Internet Protocol) versi 4. IPv4 ini memiliki beberapa
kelemahan ditinjau dari segi keamanan yang sudah diperbaiki di versi 6 (IP v6).
Namun sayangnya IPv6 belum lazim dipergunakan.Budi Rahardjo – Aspek Teknologi dan Keamanan Internet Banking – version 1.1, 2001 4
ISP
INTERNET
Pengguna Internet
Internet Banking
www.bank.co.id
jaringan
disadap, DoS
attack
disadap
disadap di ISP
disadap
server
disadap
DoS
attack
komputer disadap
virus, trojan horse
Gambar 1. Titik rawan di dalam hubungan Internet Gambar 1. Titik rawan di dalam hubungan Internet
Secara umum hubungan antara pengguna Internet dan penyedia layanan Internet
Banking dapat dilihat pada gambar 1. Pengguna terhubung ke Internet melalui
layanan Internet Service Provider (ISP), baik dengan menggunakan modem, DSL,
cable modem, wireless, maupun dengan menggunakan leased line. ISP ini kemudian
terhubung ke Internet melalui network provider (atau upstream). Di sisi penyedia
layanan Internet Banking, terjadi hal yang serupa. Server Internet Banking
terhubung ke Internet melalui ISP atau network provider lainnya. Gambar 1 juga
menunjukkan beberapa potensi lubang keamanan (security hole).
Di sisi pengguna, komputer milik pengguna dapat disusupi virus dan trojan horse
sehingga data-data yang berada di komputer pengguna (seperti nomor PIN, nomor
kartu kredit, dan kunci rahasia lainnya) dapat disadap, diubah, dihapus, dan
dipalsukan. Contoh virus SirCam 3 yang beredar saat ini membuktikan bahwa data-data
dari harddisk pengguna dapat tersebar ke seluruh dunia melalui email tanpa
diketahui oleh pengguna yang bersangkutan.
Jalur antara pengguna dan ISP dapat juga di sadap. Sebagai contoh, seorang
pengguna yang menggunakan komputer di lingkungan umum (public facilities)
seperti di Warung Internet (warnet) dapat disadap informasinya oleh sesama
pengguna warnet tersebut (atau pemilik warnet yang tidak bertanggung jawab)
ketika dia mengetikkan data-data rahasia melalui web.
Di sisi ISP, informasi dapat juga disadap dan dipalsukan. Sebagai contoh bila
sistem keamanan dari sang ISP ternyata rentan, dan dia kebobolan, maka mungkin
saja seorang cracker memasang program penyadap (sniffer) yang menyadap atau
mengambil informasi tentang pelanggan ISP tersebut.
3 Virus SirCam mengirimkan file-file dari harddisk tanpa sepengetahuan pemilik komputer
yang terkena virus SirCam ini. Implikasinya adalah data-data rahasia (misal data
pelanggan, business proposal/plan) yang kita simpan dalam komputer dapat bocor.Budi Rahardjo – Aspek Teknologi dan Keamanan Internet Banking – version 1.1, 2001 5
Di sisi penyedia jasa, dalam hal ini bank yang menyediakan layanan Internet
Banking, ada juga potensi lubang keamanan. Berbagai kasus tentang keamanan
dan institusi finansial sudah dilaporkan. Misalnya, ada kasus di Amerika serikat
dimana seorang cracker berhasil masuk ke sebuah institusi finansial dan
mengambil data-data nasabah dari berbagai bank yang berada dalam naungan
institusi finansial tersebut. Di Indonesia sendiri ada “kasus” domain “plesetan”
klikbca.com yang sempat membuat heboh.
Selain serangan yang bersifat penyadapan masih banyak jenis serangan lain seperti
pemalsuan dan bahkan meniadakan servis (Denial of Service attack). Makalah ini
tidak membahas serangan-serangan tersebut meskipun efek yang ditimbulkan oleh
serangan tersebut cukup dahsyat juga.
Pengamanan
Tulisan di atas mungkin membuat orang menjadi takut dengan layanan Internet
Banking. Pihak nasabah takut accountnya disalahgunakan orang lain. Sementara
itu, pihak bank takut membuat lubang keamanan dari sistem yang sudah
dimilikinya. Lantas harus bagaimana?
Ada usaha pengamanan yang dapat digunakan untuk meningkatkan tingkat
keamanan dan pada saat yang sama meningkatkan kepercayaan (trust) dari
nasabah. Secara teknis sistem dapat diproteksi dengan menggunakan firewall,
Intrusion Detection System (IDS), dan produk cryptography (untuk encryption dan
decryption seperti penggunaan SSL). Selain hal teknis yang tidak kalah pentingnya
adalah usaha untuk meningkatkan awareness (baik dari pihak management,
operator, penyelenggara jasa, sampai ke nasabah), membuat policy (procedure) yang
baik dan mengevaluasi sistem secara berkala.
Pengamanan di atas pada prinsipnya merupakan usaha untuk memenuhi aspek
keamanan seperti authentication, confidentiality / privacy, non-repudiation, dan
availability. (Karena terbatasnya ruang dari makalah ini, pembaca dipersilahkan
membaca buku yang tertera pada bagian referensi.)
Adanya pengamanan ini tidak membuat sistem menjadi 100% aman akan tetapi
dapat membuat sistem dipercaya (trusted). Potensi lubang keamanan dapat
dianggap sebagai resiko. Maka masalah ini dapat diubah menjadi masalah risk
management.
Penutup
Lubang keamanan (security hole) akan selalu ada. Hal ini bisa diamati dari situs
web yang melaporkan adanya lubang keamanan setiap hari!. Namun bisnis tidak
dapat berhenti karena adanya potensi lubang keamanan. Seperti halnya sebuah
rumah, dia akan tetap memiliki pintu dan jendela meskipun pintu dan jendela ini
dapat digunakan oleh pencuri. Yang dapat kita lakukan adalah meningkatkan
tingkat kesulitan untuk masuk dengan menggunakan pengamanan-pengamanan,
seperti menggunakan kunci (dalam kasus rumah), firewal & IDS (dalam kasus
server Internet). Adanya proteksi ini membuat kita dapat hidup dengan lebih baik.
Demikian pula, layanan Internet Banking mudah-mudahan dapat memberikankenyamanan nasabah dalam melakukan kegiatan perbankannya tanpa
mengorbankan sisi keamanannya.

0 komentar:


Blogspot Template by Isnaini Dot Com Powered by Blogger and Job Search