Rabu, 27 Februari 2008

pengaruh dinamic

PENGARUH DYNAMIC CONTENT ADAPTATION TERHADAP KUALITAS ISI PESAN LAYANAN MMS (MULTIMEDIA MESSAGING SERVICE) PADA MMS SERVER

Oleh :

BLATOW


Abstraksi - Pada layanan MMS(Multimedia Messaging Service), perbedaan jenis terminal MS(Mobile Station) menyebabkan kemampuan untuk menampilkan pesan MMS juga berbeda. MS penerima yang tidak mampu menampilkan gambar berwarna, misalnya format JPEG, maka jika MS pengirim mengirimkan pesan MMS berupa gambar JPEG akan diubah terlebih dahulu kedalam format yang mampu ditampilkan oleh penerima. Jika MS penerima hanya mampu menampilkan format WBMP, maka sebelum dikirimkan terlebih dahulu, format JPEG akan diadaptasi menjadi format WBMP dan ukuran dimensi display yang tepat. Sehingga disini terjadi proses penyesuaian isi (content adaptation) terhadap terminal – terminal yang mengadakan hubungan.

Dalam tulisan ini dilakukan analisa kualitas secara obyektif terhadap isi pesan MMS jika terjadi content adaptation tersebut dengan membuat simulasi MMS Server yang dibangun dari Apache web server, PHP script dan MySQL. Mekanisme content adaptation yang digunakan adalah dynamic content adaptation pada sisi server. Analisa secara obyektif menyangkut waktu proses adaptasi (T) dan nilai PSNR (Peak Signal Noise Ratio) antara media original dengan media adapted, yakni media setelah dilakukan proses adaptasi, yang dipengaruhi oleh perbedaan ukuran dimensi display, ukuran file media, dan format media yag digunakan. Media yang digunakan dibatasi pada media image dengan format JPEG, PNG dan WBMP, sedangkan media audio yang digunakan dalam format WAV dan AMR.

Hasil analisa yang dilakukan dalam percobaan simulasi ini menunjukkan bahwa waktu proses adaptasi(T) untuk media image dipengaruhi oleh ukuran file original dan dimensi adaptednya, sedangkan untuk media audio dipengaruhi oleh ukuran file adaptednya. PSNR mengalami peningkatan sebanding dengan bertambahnya ukuran dimensi adapted terjadi ketika adaptasi ke format media yang sama, seperti adaptasi image JPEG ke JPEG, PNG ke PNG atau WBMP ke WBMP. Untuk media audio nilai PSNR adaptasi untuk format media yang sama dengan originalnya adalah tak-hingga(infinite). Untuk adaptasi WAV ke AMR nilai PSNR cenderung mengalami penurunan, sedangkan untuk adaptasi AMR ke WAV nilai PSNR cenderung mengalami kenaikan sejalan dengan pertambahan ukuran file original.

Kata Kunci : MMS, media, PSNR, content adaptasi


Abstract - On Multimedia Messaging Service(MMS) the different types of Mobile Station(MS) cause the ability to display MMS become vary.Receiver MS which is unable to display colored picture, eg. JPEG format, then if originating MS send MMS in JPEG picture format, the picture should be adapted into a format that is able to be displayed by the receiver. If Receiver MS can only display WBMP format, then the JPEG picture that will be sent should be adapted in WBMP format and in correct display dimention. For that reason there will be content adaptation process towards connected terminals.

In this final paper, an objective analysis Quality of MMS content – if content adaptation is performed – will be evaluated using MMS server simulation which is build with Apache web server, PHP Script and MySQL. Content adaptation mechanism that will be used is Dynamic Content Adaptation which reside on server side. Objective analysis include time for adaptation process(T) and PSNR(Peak Signal Noise Ratio) value between original media and adapted media that is influenced by the differences of display dimention size, media file size, and format that be used by the media. Constraint for media that is used are the media are image media in JPEG, PNG and WBMP, and audio media in the WAV and AMR format.

Analysis result of the simulation experiment show that processing time(T) for image media is influenced by original filesize and adapted dimention size, while for audio media is influenced by adapted filesize. PSNR will be increased along with the increase of adapted display dimention when adaptation occur for the same format media, eg. adaptation JPEG ti JPEG, PNG to PNG, or WBMP to WBMP. For audio media, PSNR value for the same media format with its original is infinite. For the adaptation of WAV to AMR, PSNR value to be likely decreased, while for adaptation of AMR to WAV, PSNR value tend to increase along with the increase of original file size.

Keywords : MMS, media, PSNR, content adaptation



1. LATAR BELAKANG

Pada MMS, perbedaan jenis terminal MS(Mobile Station) menyebabkan kemampuan untuk menampilkan pesan MMS juga berbeda sesuai dengan karakteristik MS sendiri. Jika MS penerima hanya mampu menampilkan format WBMP ketika mendapat pesan JPEG, maka format JPEG akan diadaptasi menjadi format WBMP dengan ukuran display yang tepat. Sehingga terjadi proses penyesuaian isi (content adaptation) terhadap terminal – terminal yang mengadakan hubungan.

2. Arsitektur Multimedia Messaging Services

Arsitektur MMS seperti terlihat pada Gambar.1 dibawah yang memiliki beberapa elemen, sebagai berikut:

Gambar.1 Arsitektur jaringan MMS

1. MMSE

MMS Environment meliputi semua layanan dari elemen–elemen untuk proses penyampaian (delivery), penyimpanan (storage) dan pemberitahuan (notification) suatu pesan terhadap user.

2. MMS Proxy – Relay

Elemen yang memberikan akses ke MMS Server, menangani incoming dan outgoing pesan MMS, dan berhubungan dengan External Server.

3. MMS User Databases dan HLR(Home Location Register)

Berisi data informasi pelanggan, terdiri dari data profile pelanggan, data layanan dan lainnya.

4. MMS User Agent/MMS Client

Berhubungan langsung dengan pelanggan dan diimplementasikan pada perangkat pelanggan (ponsel, PDA) serta merupakan application layer.

5. MMS VAS Applications

MMS VAS Applications adalah suatu server yang menyediakan content MMS diluar MMS Server untuk tipe aplikasi machine-to-person.

6. External Server

Merupakan penyedia layanan selain MMS, misalnya: E-Mail server, SMS Server(SMSC), Fax, atau UMS(Unified Messaging Service).

7. MMS Server

Menyediakan layanan penyimpanan untuk pesan MMS.

3. Struktur pesan MMS

Struktur pesan MMS sesuai dengan format yang biasa digunakan dalam sistem internet. Dalam internet dan MMS, setiap pesan terdiri dari bagian message envelope dan message content. Message envelope berisi field - field yang diperlukan untuk proses penyampaian dan interpretasi isi pesan. Jika isi pesan terdiri dari non-textual seperti image,audio, dan video dalam pesan multimedia maka format isi pesan MMS tersebut berupa multipart message berdasarkan Multipurpose Internet Mail Extensions (MIME).

Sebuah pesan MMS dapat dibentuk seperti slide show presentation, yakni pesan MMS terdiri dari beberapa media tertentu yang memiliki durasi, layout dan bagaimana ditampilkannya. Terdapat standard bahasa markup yang digunakan untuk membuat content MMS, yakni SMIL(Syncronized Multimedia Integration Language.

4. Mekanisme Pengiriman Layanan MMS

Mekanisme pengiriman MMS seperti pada Gambar.2 dibawah. Pihak originator melakukan send ke receiver melalui MMSC[A] menggunakan WAP Post, dan pesan tersimpan dalam MMSC(store). Kemudian MMSC memberitahukan (notification) ke receiver via SMS dengan WAP Push[B]. Setelah menerima notifikasi, untuk mengambil pesan MMS, receiver melakukan inisialisasi hubungan WAP Get untuk mengambil (fetch) MMS di MMSC[C], dan setelah semua proses berjalan maka report via SMS dikirim ke originator[D].

Gambar.2 Proses pengiriman MMS

a. Media

MMS adalah layanan pesan multimedia, artinya pesan tersebut dapat tersusun dari beberapa media object. Beberapa media object disusun dan/atau dibendel menjadi satu pesan MMS. Dalam media dikenal tipe media dan format media. Jika disesuaikan dengan struktur pesan MMS maka tipe media adalah content-type sedangkan format media adalah subtype.

i.Content-type dan Subtype

Terdapat dua content-type: tipe media discrete dan tipe media composite. Tipe media discrete merupakan content type yang hanya mewakili satu tipe media dengan satu format media(subtype) saja. Sedangkan tipe media composite digunakan jika pesan tersebut disusun oleh beberapa elemen dan salah satu contohnya yang penting dalam pesan multimedia adalah multipart. Format penulisannya sebagai berikut:

Content-type: /

ii.Media Image dan Audio

Contoh : Image

Image merupakan suatu fungsi kontinu intensitas cahaya dalam bidang dua dimensi, dengan notasi f(x,y) dimana x dan y menyatakan koordinat titik citra dan nilai f(x,y) menyatakan tingkat intensitas atau informasi warna suatu citra. Sedangkan citra digital adalah sebuah array dua dimensi dengan nilai f(x,y) yang telah dikonversi ke dalam bentuk diskrit baik pada koordinat citra maupun intensitasnya. Hasil dari digitalisasi citra digital f(x,y) tersebut dinyatakan sebagai sebuah matriks (M x N) yang indeks baris dan kolomnya mengidentifikasikan sebuah titik pada citra dan elemen nilai matriks yang berupa nilai diskrit menyatakan tingkat keabuan pada titik tersebut. Elemen matriks terkecil dalam suatu citra dikenal sebagai elemen gambar (picture elements) atau pixels. Beberapa format image meliputi: JPEG, GIF, PNG, WBMP dan format – format lainnya

Contoh : Audio

Audio atau suara(sound) adalah suatu sinyal yang dihasilkan oleh benda bergetar, sedangkan digital audio merupakan representasi actual dari sound, yang disimpan dalam format tertentu[9]. Untuk mendapatkan data audio, yakni audio dalam bentuk digital, terlebih dulu dilakukan teknik sampling dari suatu sumber sinyal audio(analog). Umumnya data audio dapat digambarkan denga empat karakteristik: rate, data size, data encoding, dan channels. Beberapa format audio diantaranya meliputi: AMR, SP - MIDI, WAV, MP3, AU dan lainnya.

b. Content Adaptation

Content adaptation merupakan proses penyesuaian content terhadap karakteristik dan kemampuan jaringan, hardware dan software. Manfaatnya adalah agar content suatu layanan dapat ditampilkan dengan benar sesuai karakteristik dan kemampuan serta pilihan user. Client context adalah data – data karakteristik dari client. Secara umum mekanisme content adaptation seperti Gambar .3 sbb:

Gambar.3 Mekanisme content adapatation.

i.Mekanisme Content adaptation

Secara garis besar content adaptation dapat diimplemnetasikan dalam dua mekanisme, static content adaptation dan dynamic content adaptation :

  1. Static content adaptation.

Static content adaptation disebut juga metode versioning principle atau variant selection. Pada static content adaptation , dalam content server terdapat beberapa variasi yang berbeda dari original content, yang disediakan ketika terjadi perbedaan context.

  1. Dynamic content adaptation

Pada dynamic content adaptation ini terjadi mekanisme transformasi atau transcoding dari original content yang disesuaikan dengan krakteristik client penerima. Proses adaptasi dilakukan oleh suatu program disisi server ( PHP,ASP, JSP atau XSLT style sheet)

Pada mekanisme dynamic content adaptation, dapat diimplementasikan dengan menggunakan dua kategori teknik adaptasi:

a. Media resource tranformation

Dengan metode tranformasi untuk content adaptation seperti adaptasi image dan video(color reduction, resizing, dll), media transcoding, dan metode – metode lain yang beroperasi langsung pada level encoding.

b. Structural transformation

Tranformasi terhadap struktur organisasi dokumen global atau logical tree, seperti transformasi HTML ke WML Structural transformation menjaga sumber media dalam original document.

Dynamic content adaptation dapat diimplementasikan pada tiga tempat yang berbeda seperti terlihat pada Gambar.4, yaitu :

1. Server based content adaptation

Proses content adaptation terjadi pada sisi server dengan menggunakan suatu program tertentu,PHP script misalnya. Mengekseskusi program tersebut pada server dan mengirimkan content yang sesuai ke client.

2. Proxy based adaptation

Arsitektur Proxy - based content adaptation merupakan arsitektur yang mengubah pre-defined type dari content secara on the fly. Misalnya pengubahan halaman HTML menjadi halaman WAP.

3. Client based adaptation

Proses adaptasi dilakukan oleh suatu software pada sisi client.

Gambar.4 Arsitektur content adaptation.

5. Desain Content Adaptation

Adapun model arsitektur sistem content adaptation yang dipergunakan pada percobaan simulasi dengan MMS Server berbasis PC seperti terlihat pada Gambar.5. MMS VAS(Value Added Service) Server yang berperan sebagai MMS Server dengan didalamnya terdapat content adaptation module, dimana terhubung dengan jaringan operator melalui jalur jaringan IP, untuk menangani incoming dan outgoing pesan MMS.

Gambar.5 Arsitektur MMS VAS Server

6. Proses Dynamic Content Adaptation

Ketika incoming content(pesan MMS), apakah berupa tipe media discrete ataupun composite, dilakukan parsing, yaitu pengambilan field – field pesannya, meliputi nomor MSISDN, pendeteksian content yang datang, apakah berupa tipe media image, audio dengan format medianya sekaligus,seperti terlihat pada Gambar.6 berikut ini :

Gambar.6 Proses dynamic content adaptation

Pada bagian decision adaptation inilah terjadi proses transcoding, yaitu mengubah format media sesuai dengan karakteristik MS tujuan yang tersimpan pada database. Proses decision adaptation ini menggunakan software konversi pada sistem operasi Linux dan fungsi – fungsi dalam PHP. Media sumber disimpan juga sebelum diproses oleh decision adapatation. Media keluaran dari bagian decision adaptation (adapted content) juga disimpan untuk kemudian dianalisa kualitas masing – masing media tersebut.

7. Implementasi dynamic content adaptation

Dengan menggunakan simulasi yang dibuat, langsung memberi inputan data tipe media image atau audio dan nomor MSISDN tujuan kedalam program untuk dilakukan proses adaptasi.

Pada bagian utama sistem, yaitu : parser dan decision adaptation, keduanya diimplementasikan dengan PHP script. Bagian parser diimplementasikan dalam file gw.php sedangkan bagian decision adaptation diimplementasikan dalam file adapt.php dan filter.php. Dalam Tugas Akhir ini tipe media image dibatasi hanya dalam format media: JPEG, PNG, dan WBMP(default), sedangkan media audio digunakan: WAV dan AMR(default). Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat pada Gambar.7 berikut ini :

Gambar.7 Diagram flowchart implementasi dynamic content adaptation

Beberapa fungsi pada file PHP untuk implementasi sistem dynamic content adaptation , sebagai berikut:

1. gw.php

File gw.php berfungsi sebagai MMS Centre, yaitu menerima pesan MMS yang masuk untuk selanjutnya diproses lebih lanjut. File ini merupakan bagian utama PARSER, yakni melakukan pengambilan beberapa variable yang diperlukan untuk proses selanjutnya, meliputi content type format media yang datang (incoming content), lokasi(path) penyimpanan, file extention dan nomor MSISDN.

2. adapt.php dan filter.php

File filter.php berfungsi sebagai decision, yakni memutuskan apakah media yang datang berupa image atau audio. Sedangkan file adapt.php berfungsi sebagai adaptation, yakni melakukan penyesuaian isi pesan MMS, yaitu untuk tipe media image dan audio sesuai dengan karakteristik user profile. Untuk menjalankan proses adaptasi, digunakan beberapa fungsi image PHP, sox, decoder dan encoder.

9.Spesifikasi Perangkat Simulasi.

Adapun spesifikasi perangkat simulasi yang dipergunakan pada percobaan adalah :

Perangkat lucak yang digunakan yaitu:

Linux Red-Hat 9.0 dengan database MySQLv3.23.54 dan Apache web server v2.0 dengan PHPv4.2.2. Untuk konversi digunakan sox dan encoder/decoder. MATLABv6.5 dengan Win2000.

Perangkat keras yang digunakan yaitu :

Processor(Intel PIII 736,674 MHz),RAM 128 MB, HD 20 GB,VGA card RivaTNT II 32 MB, Sound Card Creative Vibra128, dan Samsung SyncMaster 551v Monitor.

10.Analisis pengaruh dynamic content adaptation terhadap kualitas isi pesan MMS.

a. Type media yang digunakan

Tipe media yang dianalisa dibatasi hanya berupa media image dan media audio. Untuk tipe media image digunakan format media: JPEG, PNG,dan WBMP sedangkan format media audio: WAV dan AMR. Kemudian untuk nomor MSISDN mewakili type MS yang ada dipasaran dan diasumsikan mendukung untuk semua format audio dan image diatas, tetapi yang membedakan hanyalah ukuran dimensi displaynya.

Data – data original yang digunakan tidak lebih dari 30Kbyte. Untuk image digunakan dimensi dari yang kecil sampai yang besar tapi masih dibawah ukuran display 320 x 208 piksel.

b.Analisa kualitas Obyektif Media

b.1.Adaptasi JPEG ke JPEG

Waktu proses(T) dipengaruhi oleh dua paramater, yakni ukuran file original dan dimensi display nomor MSISDN tujuan. Semakin besar ukuran media original maka nilai T juga semakin besar dan semakin besar dimensi display maka nilai T juga semakin besar seperti terlihat pada Gambar.8 berikut ini :

Gambar.8 Nilai PSNR terhadap Dimensi untuk adaptasi JPEG ke JPEG

Dari grafik pada Gambar.8 diatas, dengan ukuran dimensi adapted yang semakin besar maka nilai PSNR juga bertambah besar. Artinya terjadi perbaikan kualitas pada image adapted

b.2 Adaptasi JPEG ke PNG

Semakin besar ukuran file original dan semakin besar dimensi adapted maka nilai T juga semakin besar, seperti terlihat pada Gambar.9 dibawah ini :

Gambar.9 Nilai PSNR terhadap Dimensi untuk adaptasi JPEG ke PNG

Dari grafik pada Gambar.9 diatas secara umum didapatkan bahwa untuk dimensi adapated yang berbeda nilai PSNR relatif sama. Artinya kualitas gambar untuk dimensi adapted kecil dengan kualitas gambar adapted untuk dimensi besar tidak jauh berbeda. Hal ini disebabkan format image PNG merupakan teknik kompresi lossless, sehingga informasi image originalnya tidak ada yang hilang.

b.3 Adaptasi JPEG ke WBMP

File WBMP adapted memiliki ukuran file yang sama untuk dimensi adapted yang sama juga, semakin besar dimensi maka ukuran file WBMP juga semakin besar. Nilai T dipengaruhi oleh ukuran file original dan dimensi display tujuan. Semakin besar ukuran file orig dan dimensi adapted maka nilai T juga semakin besar, seperti terlihat pada Gambar.10 berikut ini :

Gambar.10 Nilai PSNR terhadap Dimensi untuk adaptasi JPEG ke WBMP

Dari grafik pada Gambar.10 secara umum didapatkan bahwa untuk dimensi adapated yang berbeda nilai PSNR relatif sama pada satu file. Artinya kualitas gambar untuk dimensi adapted kecil dengan kualitas gambar adapted untuk dimensi besar tidak jauh berbeda.

c. PNG sebagai Media Original

c.1 Adaptasi PNG ke PNG

Nilai T dipengaruhi oleh ukuran file original dan ukuran dimensi adapted, semakin besar ukuran file original dan semakin besar ukuran dimensi adapted maka waktu proses(T) semakin besar, seperti terlihat pada Gambar.11 berikut ini :

Gambar.11 Nilai PSNR terhadap Dimensi

untuk adaptasi PNG ke PNG

Terlihat grafik pada Gambar.11 diatas, didapatkan nilai PSNR cenderung mengalami kenaikan sebanding dengan besarnya ukuran dimensi. PNG merupakan lossless compression, sehingga data – data informasi gambar PNG adapted memiliki nilai yang sama untuk setiap perubahan ukuran dimensinya.

c.2 Adaptasi PNG ke JPEG

Ukuran file adapted sebanding dengan ukuran dimensi adapted, artinya semakin besar ukuran dimensi suatu image maka ukuran file adapted juga semakin besar. Nilai T dipengaruhi oleh besarnya ukuran file original dan dimensi profile adapted media. Semakin besar ukuran file original dan semakin besar dimensi adapted media maka waktu proses(T) juga semakin besar, seperti yang terlihat pada Gambar.12 berikut ini :

Gambar 4.5 Nilai PSNR terhadap Dimensi untuk adaptasi PNG ke JPEG

ari grafik pada Gambar.12 secara umum didapatkan bahwa untuk dimensi adapated yang berbeda nilai PSNR relatif sama untuk file yang sama. Artinya kualitas gambar untuk dimensi adapted kecil dengan kualitas gambar adapted untuk dimensi besar tidak jauh berbeda.

c.3 Adaptasi PNG ke WBMP

File WBMP adapted selalu memiliki ukuran file yang sama untuk setiap dimensi yang sama. Tetapi jika dilihat besar ukuran file WBMP adapted sebanding dengan besar dimensi adapted. Semakin besar ukuran dimensi maka ukuran file WBMP juga semakin besar. Waktu proses(T) untuk setiap nomor MSISDN relatif sama tidak tergantung dari besarnya ukuran file orignya. Tetapi waktu proses akan bertambah besar seiring dengan pertambahan ukuran dimensi adapted dengan ukuran file orig yang tetap,seperti yang terlihat pada Gambar.13berikut ini:

Gambar.13 Nilai PSNR terhadap Dimensi untuk adaptasi PNG ke WBMP

Secara umum untuk dimensi adapated yang berbeda nilai PSNR relatif sama untuk file yang sama. Artinya untuk file image yang sama kualitas gambar dimensi adapted kecil dengan kualitas gambar dimensi adapted besar tidak jauh berbeda. Adaptasi menjadi format WBMP menyebabkan banyaknya informasi gambar yang dibuang, sehingga kualitasnya menjadi turun.

d.WBMP sebagai Media Original

d.1 Adaptasi WBMP ke WBMP

Waktu proses(T) tergantung dari besarnya ukuran file original dan besarnya dimensi adapted.

Pada MATLAB untuk menganalisa format WBMP terlebih dulu diubah menjadi format JPEG, karena MATLAB tidak support pada format WBMP. Dari grafik Gambar.14 berikut ini, terlihat bahwa secara umum terjadi kenaikan nilai PSNR ketika sejalan dengan bertambahnya dimensi media.

Gambar.14 Nilai PSNR terhadap Dimensi untuk adaptasi WBMP ke WBMP

d.2 Adaptasi WBMP ke JPEG

Waktu proses(T) tergantung dari besarnya ukuran file original dan besarnya dimensi adapted.

Gambar.15 Nilai PSNR terhadap Dimensi untuk adaptasi WBMP ke JPEG

Dari hasil grafik pada Gambar.15 diatas secara umum terlihat terjadi kenaikan nilai PSNR ketika bertambahnya dimensi media.

d.3 Adaptasi WBMP ke PNG

Waktu proses(T) tergantung dari besarnya ukuran file original dan besarnya dimensi adapted.

Dari hasil grafik pada Gambar.16 secara umum untuk dimensi adapated yang berbeda memiliki nilai PSNR yang relatif sama untuk satu file. Artinya kualitas gambar untuk dimensi adapted kecil dengan kualitas gambar adapted untuk dimensi besar tidak jauh berbeda pada media image original yang sama

Gambar.16 Nilai PSNR terhadap Dimensi untuk adaptasi WBMP ke PNG

e. Media Audio WAV sebagai media original

e.1 WAV ke WAV

Waktu proses(T) akan semakin bertambah besar sebanding dengan ukuran file audio originalnya. Karena proses adaptasi WAV ke WAV hanyalah proses peng-copy-an saja.

Untuk nilai PSNR audio, setelah dilakukan perhitungan, ternyata memiliki nilai tak hingga(infinite), hal ini disebabkan audio original dengan audio adapted memiliki nilai yang sama. Jadi kualitas audio adapted sama dengan kualitas audio original.

e.2 WAV ke AMR

Pada intinya waktu proses(T) sangat tergantung dari besarnya ukuran file audio adapted. Semakin kecil ukuran audio adapted maka nilai T juga semakin kecil,seperti terlihat pada Gambar.17 berikut ini :

Gambar.17 Nilai PSNR untuk adaptasi WAV ke AMR

Dari hasil grafik pada Gambar.17 terlihat bahwa kecenderungan dengan semakin besarnya ukuran file audio original maka nilai PSNR akan mengalami penurunan. Nilai PSNR terbesar terjadi pada audio original yang memiliki ukuran file paling kecil w2a.wav(1192 byte), yakni 75,2578 dB.

e.2 AMR sebagai media original, AMR ke AMR

Waktu proses(T) akan semakin bertambah besar berbanding lurus dengan ukuran file audio originalnya. Karena proses adaptasi AMR ke AMR hanyalah proses peng-copy-an saja.

Untuk nilai PSNR audio AMR ke AMR, setelah dilakukan perhitungan, ternyata memiliki nilai tak hingga(infinite), hal ini disebabkan audio original dengan audio adapted memiliki nilai yang sama. Jadi kualitas audio adapted sama dengan kualitas audio original.

e.3 AMR ke WAV

Waktu proses (T) sebanding dengan ukuran file adapted atau file original, semakin besar ukuran file adapted/original maka nilai T juga semakin besar.

Dari Gambar.18 terlihat kecenderungan dengan semakin besarnya ukuran file audio original maka nilai PSNR akan mengalami kenaikan. Nilai PSNR terbesar terjadi pada audio original a20.amr( 19506 byte), yakni 63,957 dB.

Gambar.18 Nilai PSNR untuk adaptasi AMR ke WAV

11. Penutup

Dari hasil analisa dan grafik hasil simulasi yang dilakukan didapatkan sbb :

(a) Waktu proses adaptasi(T) untuk media image dipengaruhi oleh ukuran file original dan dimensi adaptednya, sedangkan untuk media audio dipengaruhi oleh ukuran file adaptednya.

(b) PSNR mengalami peningkatan sebanding dengan bertambahnya ukuran dimensi adapted terjadi ketika adaptasi ke format media yang sama, seperti adaptasi image JPEG ke JPEG, PNG ke PNG atau WBMP ke WBMP.

(c) Nilai PSNR untuk adaptasi JPEG ke PNG, PNG ke JPEG , dan WBMP ke PNG memiliki nilai yang relatif sama untuk dimensi adapted yang semakin bertambah.

(d) Format image WBMP adapted memiliki ukuran file yang sama untuk dimensi adapted yang sama juga.

(e) Nilai PSNR untuk adaptasi media audio menjadi format yang sama dengan format originalnya bernilai infinite, artinya kualitas audio original dengan audio adapted adalah sama.

(f) Pada adaptasi audio AMR menjadi WAV nilai PSNR cenderung mengalami peningkatan sebanding dengan bertambahnya ukuran file original, tetapi pada proses adaptasi WAV menjadi AMR nilai PSNR cendrung mengalami penurunan sebanding dengan bertambahnya ukuran file originalnya.

REFERENSI

[1]

“Content adaptation and generation principles for heterogeneous client” . Tayeb Lemlouma and Nabil Layaida, OPERA Project, INRIA Rhone Alpes, Position Paper for the W3C Workshop on Device Independent Authoring Techniques, 2000.

[2]

“A content-Aware Decision Engine for Content Adaptation”, Wai Yip Lum and Francis C.M.Lau, University of Hong Kong, 2002.

[3]

“Mobile Messaging Technologies and Services. SMS,EMS and MMS” , Qwenael Le Bodic, Alcatel,France. John Wiley & Sons,Ltd, 2003.

[4]

Request for Comment. RFC 2703, “Protocol-independent Content Negotiation Framework”, September 1999.

[5]

Upgrading Applications to MMS”, Kevin Sharp, www.forum.nokia.com

[6]

Request for Comment. RFC 2392, “Content-ID and Message-ID Uniform Resource Locators”. Agustus 1998.

[7]

3GPP TS 23.140 V5.4.0,” Multimedia Messaging Service (MMS); Functional description”, September 2002. www.3gpp.org

[8]

Mobile learning Technological challenges on multi-channel e-learning services”, Knut Ola Topland, Agder University College,Norwegia,2002.

[9]

“Multimedia Making it work”,Tay Voughan,OSBORNE(Mc-Graw Hill), 2001

[11]

Linux manual sox, http://sox.sourceforge.net/

[12]

Adapting media elements of MMS messages using digital signal processor”, Panu Ranta, HELSINKI UNIVERSITY OF TECHNOLOGY ,Department of Computer Science and Engineering, 2003.


0 komentar:


Blogspot Template by Isnaini Dot Com Powered by Blogger and Job Search